Retorika Pemimpin Dunia dalam Menghadapi Derita Palestina



Mutiaraumat.com -- Dikutip dari republika,co.id (24/12/2024) Komisaris Jendral Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) memperingkatkan bahwa anak-anak di Gaza menghadapi risiko kematian akibat cuaca dingin karena ketiadaan tempat tinggal yang memadai.

Dan dikutip pula dalam Beritasatu.com (Selasa, 24/12/2024), menurut badan PBB untuk pengungsi Palestina, setiap jam satu anak tewas di Jalur Gaza akibat serangan brutal Israel.

Entah sampai kapan masalah saudara muslim kita yang ada di Palestina terus-menerus terjadi, pasalnya lagi lagi yang terus-menerus disodorkan kepada mereka hanya sekadar bantuan yang menyangkut masalah kemanusiaan saja. Tak hanya itu, tidak adanya peran dari negara yang bersatu untuk menumpas Zionis Laknatullah Israel. 

Seperti yang terjadi sekarang ini kodisi Gaza yang kian kemari justru semakin mengenaskan, terlebih bagi anak-anak Gaza yang tertera dalam berita. Cuaca dingin yang melanda, menyebabkan tingkat risiko kematian lebih tinggi karena ketiadaan tempat tinggal yang memadai.

Maka sama saja semua retorika atau omongan yang diberi oleh para penguasa terlebih para penguasa Islam yang sekadar mengancam, menghardik, mengutuk Zionis.

Seolah-olah mereka telah mencurahkan seluruh tenaganya untuk melawan Zionis. Semua solusi yang diberikan akan berakhir sia-sia jika yang memberi masih menerapkan ideologi batil, yakni Sekulerisme-Kapitalisme.

Umat Islam seharusnya perlu mengkritisi masalah ini, terlebih masalah yang menyangkut dengan saudara seiman kita di Palestina. Perlu pula bagi kita untuk melek sejarah, mana negara yang termasuk backingannya Israel atau yang pro terhadapnya.

Adapun bagi zionis Israel, mereka yang tak memiliki hati nuranipun akan terus menggunakan bahasa perang dan genosida tanpa henti. Mereka akan tetap terus bersikukuh melakukan gencatan terhadap rakyat Palestina, karena Kapitalisme-Sekulerisme sendiri telah memberikan jalan bagi Israel untuk terus tetap menjalankan misinya.

Untuk itu Islam harus memiliki cara sendiri untuk menumpas Zionis Laknatullah. Hanya Islam satu-satunya politik shohih yang dapat menumpas permasalahan Palestina hingga ke akarnya, tak hanya dari kecaman belaka saja, tetapi ada aksi yang diberikan Islam supaya rakyat Palestina tak lagi menderita.

Politik Islam Ideologis, yang mana fikrah (pemikiran) dan thariqah (metode/jalan) diambil dari Islam, sehingga mereka tak hanya peka terhadap permasalahan Palestina, namun kepekaan mereka juga terarahkan.

Yakni mereka yang mengambil tindakan untuk berdakwah secara Ideologis, memasuki partai politik yang shohih untuk mengkaji Islam secara lebih intensif.

Mereka yang istiqomah berada dalam jalan dakwah inilah yang senantiasa menawarkan ide-ide atau opini-opini mereka kepada masyarakat agar umat Muslim bersatu dalam satu naungan akidah yang sama,yakni aqidah Islam. Mereka terus menerus menyeru untuk menegakkan negara yang dapat mengirimkan tentara untuk membebaskan Palestina dalam naungan daulah Islam, Khilafah ‘ala minhaaji nubuwwah.

Inilah satu-satunya kekuatan politik yang dapat memberantas masalah Palestina secara mengakar. Maka yang harus dilakukan saat ini adalah berdakwah. Menyadarkan masyarakat bahwa betapa urgennya mendirikan daulah Islam. Tak hanya untuk menumpas masalah anak-anak yang ada di Palestina tetapi juga tetap isti’nafiyah hayah Islam (melanjutkan kembali kehidupan Islam). Wallahu a’lam Bishshawwab.[]

Oleh: Marsa Qalbina.N.
(Aktivis Muslimah)

0 Komentar