Butuh Khilafah untuk Menangkal Kerusakan Generasi

MutiaraUmat.com -- Pornografi seakan tak pernah ada habisnya, hilir mudik fakta dan peristiwa terkait pornografi pun tak sepi dari pemberitaan. Baru-baru ini Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri membongkar lagi dua kasus eksploitasi anak, dan penyebaran konten pornografi melalui aplikasi telegram (Sindonews, 13/11/24)

Diakui atau tidak, kemerosotan moral generasi muda sekarang merupakan fenomena yang mengkhawatirkan di era modern ini. Hal ini tak lepas dari lemahnya keimanan, kebebasan perilaku, dan orientasi hidup yang hanya berpusat pada materi. 

Fenomena ini berpangkal pada sekularisme, sebuah paham yang memisahkan nilai-nilai agama dari kehidupan. Ditambah lagi, sistem hukum yang lemah serta tidak mampu memberikan efek jera bagi pelanggar semakin memperparah keadaan. Dalam situasi ini, solusi komprehensif berbasis nilai Islam menjadi kebutuhan mendesak untuk mengatasi permasalahan mendalam ini.

Sekularisme dan Dampaknya pada Generasi

Sekularisme telah melahirkan sistem yang menihilkan peran agama dalam membentuk moral masyarakat. Di bawah sistem ini, kebebasan individu dijunjung tinggi, bahkan hingga merugikan kepentingan kolektif. 

Salah satu dampak nyata dari sekularisme adalah maraknya penayangan konten pornografi yang disokong oleh media bebas demi keuntungan finansial. Ironisnya, konsekuensi serius seperti kerusakan moral dan hancurnya kualitas generasi kerap diabaikan.

Ketika media memproduksi konten tanpa batas, moral masyarakat khususnya generasi muda menjadi korbannya. Pornografi bukan hanya merusak akhlak individu tetapi juga mengikis nilai-nilai keluarga dan tatanan sosial. 

Di sisi lain, lemahnya hukum di negara sekuler semakin memperburuk masalah. Tanpa hukum yang tegas dan menyentuh akar masalah, pelaku penyebaran konten merusak tetap leluasa menjalankan aksinya.

Pendidikan yang Gagal Membentuk Ketakwaan

Potret generasi yang kehilangan arah ini tidak lepas dari sistem pendidikan yang diterapkan. Dalam sistem sekuler, pendidikan lebih berfokus pada pembentukan keterampilan teknis dan pencapaian materi semata, tetapi mengabaikan aspek moral dan spiritual. 

Pendidikan tidak lagi diarahkan untuk membentuk generasi yang bertakwa dan berakhlak mulia. Akibatnya, para individu tumbuh tanpa bekal keimanan yang kokoh, sehingga mudah terjerumus dalam perilaku menyimpang.

Kealpaan dalam pendidikan berbasis ketakwaan menciptakan ruang besar bagi pengaruh negatif seperti pornografi. Tanpa pembentukan moral yang kuat sejak dini, generasi muda menjadi rentan terhadap paparan konten merusak, baik melalui media konvensional maupun digital. Maka, solusi nyata adalah membangun sistem pendidikan yang berakar pada akidah Islam.

Islam: Mekanisme Pencegahan yang Komprehensif

Islam memiliki mekanisme pencegahan yang sangat jelas dalam melindungi akal dan moral masyarakat. Islam memerintahkan setiap individu untuk menjaga pandangan, menutup aurat, dan membatasi interaksi antara laki-laki dan perempuan sesuai koridor syariat. Selain itu, Islam juga menetapkan sanksi tegas bagi pelanggaran yang merusak tatanan sosial, seperti penyebaran pornografi.

Tidak hanya itu, Islam memiliki sistem pendidikan berbasis akidah yang bertujuan membentuk kepribadian Islami. Dalam sistem ini, generasi tidak hanya diajarkan ilmu pengetahuan tetapi juga nilai-nilai spiritual yang memperkokoh keimanan. 

Pendidikan berbasis Islam akan membentuk individu yang memiliki kekuatan moral untuk menolak segala bentuk konten merusak, termasuk pornografi.

Khilafah dan Sistem Keamanan Digital

Dalam konteks kontemporer, Islam melalui sistem khilafah menawarkan solusi teknologi untuk melindungi generasi dari pengaruh konten yang rusak. Khilafah akan membangun sistem keamanan digital yang canggih untuk memblokir akses terhadap pornografi dan konten negatif lainnya. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari tanggung jawab negara untuk menjaga moral masyarakat.

Lebih dari itu, khilafah juga akan memberlakukan kebijakan media yang berorientasi pada kebaikan umat. Media tidak akan dibiarkan beroperasi bebas tanpa pengawasan, melainkan diarahkan untuk menyebarkan konten edukatif yang membangun moral masyarakat. Dengan demikian, generasi muda akan tumbuh dalam lingkungan yang kondusif untuk pengembangan keimanan dan akhlak mulia.

Mewujudkan Rahmatan lil Alamin

Sistem Islam, baik dalam aspek hukum, pendidikan, maupun teknologi, bertujuan untuk membentuk individu dan masyarakat yang mencerminkan rahmatan lil alamin. Dalam sistem ini, setiap kebijakan dirancang untuk menjaga kemaslahatan umat, termasuk generasi muda. Pendidikan yang berakar pada akidah Islam akan menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas tetapi juga memiliki kepribadian Islami yang kokoh.

Penayangan konten merusak tidak akan mendapat tempat dalam sistem Islam karena bertentangan dengan prinsip menjaga akal dan moral masyarakat. Sebaliknya, setiap kebijakan media dan pendidikan diarahkan untuk membangun peradaban yang adil, damai, dan bermartabat.

Dengan demikian, permasalahan kerusakan moral generasi saat ini merupakan dampak langsung dari sistem sekuler yang mengabaikan peran agama. Dengan lemahnya sistem hukum dan pendidikan, generasi muda menjadi rentan terhadap pengaruh negatif seperti pornografi. Solusi terbaik adalah menerapkan sistem Islam yang memiliki mekanisme pencegahan komprehensif.

Islam melalui khilafah menawarkan pendekatan holistik untuk menangkal kerusakan generasi, baik melalui sistem pendidikan berbasis akidah, pengaturan media, hingga teknologi keamanan digital. Dengan menerapkan sistem ini, generasi masa depan tidak hanya terlindungi dari pengaruh merusak tetapi juga mampu menjadi rahmatan lil alamin bagi dunia. Sebuah cita-cita mulia yang hanya dapat terwujud dengan kembalinya penerapan Islam secara kaffah.


Oleh: Ema Darmawaty 
Praktisi Pendidikan

0 Komentar