Matinya Naluri Ibu, Masihkah Berharap Kebaikan pada Sistem Sekuler Kapitalisme?
MutiaraUmat.com -- Kisah pilu yang dialami siswi sekolah dasar (SD) yang dicabuli kepala sekolah di Kecamatan Kalianget, Kabupaten Sumenep. Yang lebih miris lagi ibu kandungnya mengetahui dan menyetujui pencabulan ini.
Motif dari kejadian ini adalah dengan alasan untuk ritual pensucian diri. Berdasarkan hasil interogasi anggota Resmob Polres Sumenep, pelaku mengaku bahwa telah melakukan pencabulan terhadap korban sebanyak lima kali. (kumparanNEWS, 1 September 2024)
Matinya Naluri Ibu, Bukti Rusaknya Sistem Sekuler Kapitalis
Yang menjadi pertanyaan besar atas kasus ini adalah, mengapa ibu kandungnya tega dengan menyetujui pencabulan ini, apa sebenarnya yang ada di benak ibu korban?
Ibu yang seharusnya menjadi pendidik utama dan pertama, menjadi pelindung bagi anaknya justru menjerumuskan anaknya melakukan kekejian luar biasa. Fakta kerusakan ini menunjukkan adanya persoalan sistemis dan bukti kegagalan sistem yang diterapkan. Penyebab munculnya berbagai macam pemikiran dan perilaku menyimpang seperti pencabulan dan sejenisnya adalah bukti penerapan sistem sekuler kapitalis, yang menjadikan manfaat sebagai asasnya dan kebebasan berperilaku di atas segalanya.
Ada beberapa faktor yang memicu munculnya kasus ini, lemahnya ketakwaan individu masyarakat, sistem pendidikan yang tidak memahamkan tentang syariat Islam, adanya kebebasan peredaran konten-konten pornografi dan pornoaksi membuka ruang untuk segala kemaksiatan dan perbuatan keji terjadi dimana-mana, sistem sanksi yang tidak tegas sehingga tidak mampu berpengaruh pada perilaku masyarakat.
Hal ini berdampak matinya naluri keibuan nyata adanya, dan menambah deretan panjang potret buram rusaknya sistem ini. Kehidupan masyarakat pun di luar dugaan, makin liar dan tidak bisa dikendalikan.
Nilai kebebasan merupakan detox yang mematikan akal dan naluri manusia. Maka, tidak sepatutnya umat berharap kebaikan pada sistem sekuler kapitalis, karena sistem ini rusak dan merusak kehidupan masyarakat.
Solusi Islam Memberikan Bukti Bukan Janji
Islam adalah Rahmatan Lil 'Aalamiin, Islam diturunkan oleh Allah secara lengkap dan sempurna dengan seperangkat aturan-Nya. Hanya dengan menerapkan sistem Islam secara menyeluruh akan mampu menyelesaikan segala problematika hidup hingga ke akarnya.
Islam sudah memberikan solusi untuk mencegah terjadinya perbuatan maksiat, Islam menyediakan supporting sistem di tempat kerja. Kesempurnaan Islam tampak dari perhatian negara yang sangat besar dalam membentengi keimanan dan ketaqwaan tiap individu dengan menerapkan sistem pendidikan yang berbasis aqidah Islam; masyarakat juga mempunyai peran penting dalam melakukan amar ma'ruf nahi munkar sehingga terwujud masyarakat yang peduli dengan masalah yang ada dalam kehidupan; negara akan memberikan pengawasan serta menutup pintu-pintu kemaksiatan dengan menutup segala akses pornografi dan pornoaksi, media sosial hanya untuk sarana menyebarkan kebaikan; negara juga akan menerapkan hukum atau sanksi yang tegas kepada pelaku pelecehan seksual dengan tujuan sebagai tindakan preventif supaya ada efek jera dan akan berpikir ulang jika ingin melakukan kemaksiatan atau tindak kejahatan.
Hari ini kita dihadapkan dengan sistem sekuler kapitalis yang nyata kerusakannya terjadi di segala lini kehidupan. Melihat peran dan fungsi Ibu sebagai pendidik yang pertama dan utama, maka kita sebagai seorang Muslim wajib berusaha agar sistem yang rusak ini diganti dengan sistem Islam. Umat butuh perisai yang mampu menjaga dan melindungi anak-anak kita serta melindungi fitrah ibu dengan sebaik mungkin. Islam memberikan bukti bukan janji. Islam mempunyai bukti sejarah bahwa Islam pernah berjaya selama 13 abad.
Wallahu a'lam bishshawab. []
Oleh: Ning Hai W.
Aktivis Muslimah
0 Komentar