Kejahatan Anak Makin Menjadi, Bukti Rusaknya Sistem Saat Ini
MutiaraUmat.com -- Kejahatan merupakan suatu tindakan kriminal yang tidak boleh dilakukan oleh siapa pun. Tetapi kini aksi remaja yang masih di bawah umur melakukan tindakan kriminal dengan melakukan pemerkosaan hingga dibunuh mati. Padahal di usia remaja adalah momentum dalam pembentukan karakter untuk masa depan yang gemilang. Namun faktanya remaja saat ini enggan dalam menata masa depan yang masih panjang.
Dilansir dari CNN Indonesia (6/9/2024) Empat remaja di bawah umur di Sukarami, Palembang, Sumatera Selatan, memperkosa dan membunuh seorang siswi SMP berinisial AA (13).
Pada dasarnya anak yang masih dibawah umur yang seharunya lebih fokus terhadap pembelajaran ilmu pendidikan untuk menjadi pembekalan dimasa yang akan datang kini sirna. Banyak remaja yang saat ini belum memiliki masa depan yang jelas. Dari fakta di atas tak sepantasnya anak SMP melakukan hal yang sekeji itu. Tindakan seperti ini bukan lagi dilakukan oleh orang dewasa tetapi saat ini anak usia dibawah umur menjadi pelakunya.
Salah satu potret generasi saat ini makin suram adalah dengan melihat banyaknya realita dan fakta tindakan kejahatan yang dilakukan anak remaja di usianya yang masih belia. Hal ini tampak dari perilaku serta tontonan media sosial seperti pornografi yang tidak sepantasnya untuk dilihat tetapi menjadi candu untuk mereka para remaja yang menontonnya. Dengan bangganya dan tanpa ada rasa malu yang ada pada dirinya mereka seolah olah menjadikan hal tersebut adalah hal yang biasa.
Dilansir dari kumparan.com (6/9/2024), Polrestabes Palembang telah menyerahkan tiga pelaku pembunuhan siswi SMP di Palembang berinisial AA (13 tahun) ke panti rehabilitasi yang berada di kawasan Indralaya, Ogan Ilir.
Ketiga pelaku yakni, MZ (13), MS (12) dan AS dibina sesuai Undang-Undang Perlindungan Anak Pasal 32 dengan status Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH).
Salah satu hukuman yang mereka dapatkan adalah rehabilitas karena mereka masih di bawah umur. Dengan rehabilitas ini apakah mereka akan jera? Tidak akan melakukan tindakan seperti ini lagi diusia dewasa nanti? Bagaimana dengan orang tua korban perempuan yang begitu sayang membesarkan putrinya hingga remaja, namun di rusak oleh sekelompok remaja laki-laki hingga memperkosa dan membunuhnya?.
Dengan adanya fenomena ini menjadikan gambaran bahwa anak-anak kehilangan masa kecil yang bahagia, bermain dan belajar dengan tenang sesuai dengan fitrah anak dalam kebaikan. Kini teralihkan oleh perkembangan teknologi media informasi yang pesat tetapi makin sekularis.
Seharusnya pemerintah bertindak tegas dalam menyikapi berbagai konten-konten pornografi yang dapat merusak generasi dari pemikiran-pemikiran yang liberal. Jika negara bisa mengatasi dengan keseriusan demi menyalamatkan generasi konten-konten yang tidak senonoh bisa untuk di banned agar tidak muncul dalam situs media apa pun.
Dengan begitu banyak kerusakan dan kebobrokan dari gagalnya penerapan sistem saat ini berpengaruh besar pula pada sistem pendidikan. Yang dimana pendidikan merupakan salah satu bentuk pengarahan guru kepada murid untuk menjadikan pribadi yang lebih baik namun nyatanya pendidikan saat ini telah dikuasai oleh sistem sekularis.
Berbeda dengan zaman dahulu yang masih menerapkan sistem Islam dan mewajibkan negara mencegah terjadinya kerusakan generasi melalui penerapan berbagai aspek kehidupan sesuai aturan Islam di antaranya pendidikan Islam, media islami, hingga sistem sanksi yang menjerakan. Negara memiliki peran besar dalam hal ini demi melindungi generasi.
Lalu bagaimana solusi tuntas dalam melindungi generasi saat ini akibat kebobrokan sistem yang ingin meracuni remaja agar jauh dari agama? Salah satu kunci untuk melindungi generasi saat ini yaitu dengan Menerapkan Sistem Islam kembali yang bersumber dari Allah SWT sesuai dengan Al-Qur'an dan As-Sunnah. Dengan sistem Islam kaffah, maka dari berbagai aspek kehidupan akan diatur, seperti ekonomi, pendidikan dan lain sebagainya. Kerusakan moral anak ini terjadi karena buntut dari sistem Kapitalisme Sekularisme. Sehingga pendidikan yang mereka dapatkan tidak ditopang dengan keseimbangan keimanan. Pentingnya pendidikan yang berlandaskan sistem Islam akan menguatkan diri di setiap umat untuk bersikap karena halal dan haram menjadi dasar hidup. Maka dengan penerapan sistem Islam lah generasi akan terselamatkan.
Wallahu a'lam bishshawab. []
Sinta Mustika Sari
Aktivis Muslimah
0 Komentar