Solusi Tuntas Masalah Anak


MutiaraUmat.com -- Eksistensi suatu bangsa bergantung kepada generasinya. Anak merupakan penerus generasi bangsa, Sehingga anak menjadi bagian terpenting dalam keberlangsungan sebuah bangsa. Lalu seperti apakah anak-anak bangsa saat ini?

Perayaan Hari Anak Nasional pada tanggal 23 Juli 2024 telah mengangkat tema “Anak Terlindungi, Indonesia Maju”. Hari Anak Nasional pun selalu dijadikan momentum penting untuk mengampanyekan pemenuhan hak anak atas hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. Tetapi harapan itu ternyata masih jauh panggang dari api. Pasalnya, anak-anak negeri ini masih diliputi dengan berbagai permasalahan dalam hidupnya. Permasalahannya pun kian hari kian bertambah. Selain berkaitan dengan masalah stunting yang genting, menjadi pelaku dan korban kekerasan serta pelecehan, penyalahgunaan teknologi digital, ditambah masalah menjadi pelaku judol. 

Sebanyak 28,8 persen atau 79,8 juta penduduk Indonesia adalah usia anak-anak. Dari seluruh penduduk anak tersebut, hanya 84,7 persen yang masih memiliki orang tua. Sementara sedikitnya 4,7 juta anak sudah tidak lagi hidup dengan kedua orang tuanya (ANTARA News, 23-7-2024). Banyak anak yang tidak mendapatkan pendidikan yang layak. Ada anak-anak yang terpaksa harus bersekolah dalam kondisi yang memprihatinkan, bahkan tidak jarang yang harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Selain itu, terdapat anak-anak yang berhenti dari sekolah karena berbagai alasan.

Di sisi lain, sistem saat ini pun melemahkan peran keluarga terhadap anak. Banyak keluarga yang sulit memenuhi kebutuhan hidupnya bahkan hanya untuk sekedar makan. Jika pun mereka berada pada level yang mampu untuk memenuhi kebutuhannya, mereka disibukan mengejar materi sebanyak-banyaknya karena kebutuhan saat ini yang serba mahal. Anak pun kurang mendapatkan pengasuhan dari orang tua.

Menyelesaikan masalah anak tentunya memerlukan peran semua pihak terutama dalam hal ini negara. Negara merupakan kunci dalam implementasi semua solusi permasalahan bangsa. Hanya saja dalam sistem kapitalisme liberal, peran negara telah dimandulkan. Negara bukan lagi sebagai penjamin kesejahteraan rakyatnya, tetapi hanya sebagai regulator. Rakyat pun harus berjuang di tengah rakusnya para oligarki dalam menguasai ekonomi negara. Anak pun terimbas dalam permasalahan yang rumit dalam kehidupan.

Solusi yang nyata dalam menyelesaikan permasalahan tersebut hanyalah dengan sistem Islam. Karena sistem Islam yang memiliki solusi paripurna dalam menyelesaikan masalah khususnya masalah anak ini. Mulai dari tataran keluarga, Islam telah memerintahkan ibu untuk menyusui, mengasuh, menjaga dan mendidik anaknya. Islam juga memerintahkan ayah untuk mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhannya selain menjaga dan mendidiknya. Islam memerintahkan keduanya untuk berlaku baik kepada anak-anaknya.

Islam pun telah meletakan kewajiban kepada negara untuk menjamin pemenuhan kebutuhan anak dalam berbagai aspek. Dalam aspek ekonomi, Islam mewajibkan negara menyediakan lapangan kerja yang luas agar para kepala keluarga dapat bekerja dan memberikan nafkah untuk keluarganya. Islam mewajibkan negara untuk mengelola semua sumber daya alam strategis adalah milik umat. Negara juga harus mendistribusikan seluruh hasil kekayaan tersebut untuk kesejahteraan warga negara termasuk anak, baik untuk mencukupi kebutuhan pokok, kesehatan, maupun pendidikan.

Dalam aspek sosial, sistem Islam juga menjaga suasana takwa terus hidup di tengah masyarakat. Negara berkewajiban membina warga negara sehingga terbentuk individu dan Masyarakat yang bertakwa. Ketakwaan individu akan menjadi pilar bagi pelaksanaan hukum-hukum Islam. Individu bertakwa tidak akan melakukan pelanggaran hukum terhadap anak-anak. Masyarakat yang bertakwa juga akan selalu mengontrol agar individu tidak melakukan pelanggaran. Dari sisi media massa, internet dan sarana-sarana penyebaran pemikiran dan informasi maka Islam membatasi hal itu hanya boleh menyebarkan hal-hal yang sesuai dengan ajaran agama dan bernilai produktif bagi umat.

Dalam aspek hukum, Islam mewajibkan negara agar menjalankan syariat secara sempurna dalam segala bidang untuk memastikan kesejahteraan dan keamanan warga negara. Negara juga menerapkan sistem sanksi yang tegas bagi para pelanggar hukum seperti pemerkosa, penyodomi, pembunuh anak. Begitu pun tindak kejahatan lainnya akan ditetapkan hukuman yang tegas sehingga membuat orang-orang berpikir beribu kali untuk melakukan kejahatan.

Dalam aspek pendidikan, Islam mewajibkan negara untuk memberikan jaminan kepada warga negara agar mendapatkan pendidikan yang terbaik. Negara memfasilitasi pendidikan dengan sarana yang terbaik. Negara juga menerapkan sistem Pendidikan Islam untuk membentuk generasi berkepribadian Islam. Sehingga akan lahir generasi yang tangguh dan unggul yang akan mampu melanjutkan estafet kemajuan bangsa.

Demikianlah sistem Islam akan mampu menyelesaikan segala permasalahan kehidupan khususnya masalah anak. Hendaknya umat menyadari bahwa tidak ada lagi yang diragukan dari sistem Islam untuk bisa menyelesaikan semua permasalahan kehidupan manusia. []


Oleh: Sri Mellia Marinda, S.Si
(Ibu Peduli Generasi)

0 Komentar