Tujuan Penuh Entitas Yahudi dan Para Penguasa Muslim Adalah Memastikan Tidak Adanya Ancaman Nyata bagi Negara Zionis
MutiaraUmat.com -- Pemimpin redaksi Muslim Skeptic.com Daniel Haqiqotjuo menyatakan bahwa tujuan penuh Israel dari para penguasa negeri-negeri Muslim dalah memastikan mereka tidak menunjukkn adanya ancama nyata bagi eksistensi negara Zionis itu.
“Tujuan penuh Israel adalah mendapatkan kepastian dari para pemimpin negara Muslim untuk tidak menunjukkan adanya ancaman nyata bagi negara Zionis,” ujarnya di YouTube Muslim Skeptic, Rabu (06/03/2024).
Dan apabila seorang penguasa Muslim melakukan reaksi yang terlalu agresif melawan kepentingan Israel, makai kata Daniel, posisi mereka tidak akan bertahan lama.
Inilah yang dilakukan oleh Zionis penjajah dan AS untuk menancapkan misi kotor keduanya. Bahkan kedua negara tersebut kerap melakukan misi-misinya langsung dengan tangan mereka sendiri tanpa perantara.
Selama bertahun-tahun, Israel telah mencoba untuk meminimalisir permusuhan dengan negara-negara Muslim. Karena Israel tahu, tidak ada yang suka dengan kekejamannya merampas tanah, pembersihan etnis dan melawan warga Palestina.
Akan tetapi, Israel terus menyebarkan isu terorisme yang tidak lagi mendapatkan simpatik dan apresiasi dari para penguasa Muslim. Sehingga perlakuan Israel hari ini kembali menunjukkan bahwa Zionis adalah musuh bagi dunia Islam.
“Maksud dari semua ini adalah bahwa sejak PD II, AS dan Israel telah mengubah kehidupan politik di dunia Islam. Mereka telah memulai kudeta secara terus menerus, invasi, pemberontakan, dan kebencian melawan beberapa pemimpin yang menolak untuk dikontrol oleh mereka (AS dan Israel),” terangnya.
Hasilnya dari semuanya menurut Daniel, para pemimpin poliitk di negeri-negeri Muslim terlihat lebih aneh jika diibandingkan dengan pemimpin di tempat lain dan lebih korup, serta tidak peduli terhadap warga Muslim yang dipimpinnya.
Negara super power AS dan koleganya Israel, selalu melakukan upaya dalam mempertahankan cengkaramannya di wilayah mayoritas Muslim. Terbukti sudah selama lebih dari enam dekade, AS dan Israel telah menocba untuk mengganti para penguasa di Arab Saudi, Pakistan, Turki, Indonesia, Iran, Irak, Syria, Libia, Afghanistan, dan Tunisia.
“Beberapa penguasa diganti dari yang mendukung Islam politik (disebut Islamis) ke model pemimpin yang sangta sekuler dan bahkan sangat represif menentang Islam politik,” tegas Daniel.
Adapun alasan dari pergantian para pemimpin tersebut adalah karena dianggap melewati batas-batas atau garis mereka. Mereka tidak sudi dipimpin atau didikte oleh AS dan menolak jadi boneka-boneka kecil Israel, maka hukuman untuk penghinaan bagi Israel dan AS adalah mati. “Inilah bagian agenda operasi pergantian rezim yang menargetkan negara-negara mayoritas Muslim,” pungkasnya. []M. Siregar
0 Komentar