Kalau Umat Islam Bersatu maka Kemenangan akan Datang
MutiaraUmat.com -- Menyikapi genosida yang terjadi di Palestina, Direktur Forum On Islamic World Studies (FIWS) Farid Wajdi mengungkapkan bahwa kemenangan akan datang jika umat Islam bersatu melawan penjajah Zionis Yahudi.
"Kalau umat Islam bersatu dalam jihad fii sabilillah demikian juga tentara-tentara mereka (tentara negeri-negeri muslim), maka kemenangan itu akan datang sebagaimana terjadinya banyak kemenangan yang diperoleh oleh kaum muslimin justru di bulan Ramadhan yang penuh berkah ini," ungkapnya Program Kabar Petang: Bejat! Kepala Agama Israel minta IDF Habisi Seluruh Warga Gaza di Youtube Khilafah News pada Ahad, (17/3/2024).
Ia menilai, sudah banyak contoh peristiwa kemenangan di bulan Ramadan ini diantaranya Perang badar, Fathu Mekkah, pembebasan Palestina dari pasukan Salib oleh panglima perang Salahudin Al-Ayyubi, kemudian futuhat Spanyol oleh Thariq bin Ziyyad.
Menurutnya juga, Israel bukanlah musuh yang sulit untuk dikalahkan karena penjajah Yahudi ini senantiasa menampung bantuan dari AS untuk memenuhi kebutuhannya dan tidak punya kapasitas militer yang cukup, Mereka hanya memiliki sekitar 150 ribu tentara resmi diluar tentara cadangan dan dan serangan 7 oktober lalu menunjukkan kepada dunia bahwa sistem irondome yang digadang-gadang sebagai sistem pertahanan yang paling kuat di dunia ternyata bisa ditembus oleh para pejuang Hamas.
"Jelas, Israel sesungguhnya entitas yang bahkan tidak layak disebut sebagai sebuah negara walaupun mereka sering mengaku-ngaku sebagai negara. Bayangkan ini sebenarnya adalah wilayah yang sangat kecil dengan sumber alam yang sangat terbatas. Mereka tidak bisa memenuhi kebutuhan seperti minyak dan gas mereka sendiri," bebernya.
Oleh karena itu, ia memandang penjajah Yahudi ini sebenarnya lemah, maka sudah sepatutnya tidak ada alasan bagi negeri-negeri Muslim untuk takut kepada Israel terutama negara-negara Arab sekitar Palestina.
"Karena gabungan dari tentara-tentara Saudi, Turki, Pakistan itu semua lebih dari satu juta pasukan dan pesawat tempur. Mereka memiliki pesawat-pesawat tempur yang banyak, apalagi Turki, persenjataan mereka sesungguhnya persenjataan dengan standar NATO. Artinya, kalau dari segi kemampuan jelas ya negeri-negeri yang ada disekitar Palestina itu bisa melakukan tindakan nyata, yang tidak ada itu adalah kemauan politik dari penguasa-penguasa mereka yang kemudian berkhianat," jelasnya.
Jadi, lanjutnya, pemimpin-pemimpin muslim bukan tidak memiliki kemampuan untuk melawan penjajah Yahudi namun lebih tepatnya adalah tidak memiliki kemauan karena telah tunduk kepada tuan-tuan imperialis mereka.
"Padahal tentara-tentara kaum muslimin sesungguhnya memiliki kemampuan yang luar biasa apalagi tentara tentara ini digerakkan dengan dasar jihad fii sabilillah apalagi akan dibantu juga oleh kaum muslimin yang siap menjadi tentara-tentara cadangan. Satu hal yang secara hitungan militer adalah sangat mudah untuk mengalahkan entitas penjajah Yahudi. Mungkin ada yang mengatakan bahwa Amerika dan Barat tidak akan diam, Itu benar. Tapi saat sekarang ini Amerika tidak mudah membuka front perang baru karena kondisi ekonomi dan politik mereka yang melemah," jelasnya.
Ia membeberkan, bahwa AS saat ini berbeda dengan AS pada saat tahun 60 atau 70an lalu yang masih memiliki sumber daya yang kuat. Untuk menghadapi mujahidin Irah, Suriah, Afganistan saja pasukan mereka harus menarik diri karena AS sedang mengalami kondisi ekonomi yang cukup parah. Karena itu, lanjutnya, AS akan berpikir ribuan kali untuk membuka front perang baru, Apalagi kalau front perang baru ini menghadapi gabungan negeri-negeri Muslim seperti Arab, Pakistan yang memiliki kemampuan nuklir, Mesir yang memiliki tentara-tentara yang sangat kuat, dan lain sebagainya.
"Jadi dengan dasar iman maka tentara tentara kaum Muslimin akan menjadi tentara-tentara yang tidak bisa dikalahkan di dunia ini, termasuk juga tentara-tentara kaum muslimin siap berhadapan dengan Amerika Serikat dan sekutunya yang sekarang justru dalam kondisi yang lemah," pungkasnya. []Tenira
0 Komentar