Sami Hamdi: Serangan Houti di Laut Merah Berdampak Luas dalam Skala Perdagangan Internasional
MutiaraUmat.com -- Konsultan Perdangan Internasional asal United Kingdom, Sami Hamdi, menyatakan bahwa serangan Houti di Laut Merah sudah memberikan dampak yang luas dalam skala perdagangan internasional.
“Demikian sebenarnya serangan milisi Haouti di Laut Merah telah memberikan dampak atau resiko yang luas dalam skala perdagangan internasional. Ini hemat saya sebagai seorang Konsultan Perdagangan. Klien saya dari berbagai korporasi dunia, dua pekan terakhir ini sudah membahas terus tentang Laut Merah,” ujarnya dalam wawancara Live dengan judul, Gaza: Understanding The Houthis & Will US Muslims Abandon Biden? With Sami Hamdi, yang disiarkan Kanal YouTube The Thinking Muslim, Rabu (10/01/2024)
Ia mengatakan bahwa kliennya sudah banyak mempertanyakan situasi yang terjadi di Laut Merah serta keharusan untuk melewatinya atau tidak dalam waktu dekat.
Bahkan, para korporat tersebut katanya memutuskan untuk mengatur ulang dan mengarahkan kapa-kapal mereka dari Laut Merah.
“Karena mereka percaya bahwa AS tidak punya kapasitas untuk mngembalikan keamanan di area Laut Merah itu. Pemberintah AS tidak akan mampu untuk meyakinkan sekutunya sendiri untuk bergabung sebagai bagian dari sebuah koalisinya,” kata Sami.
Beberapa kapal dari berbagai negara yang harusnya melalui Laut Merah kata Sami, telah ditarik kembali karena tidak ada tempat di sana. Apabila harus melewati jalur lain di wilayah Afrika, sekalipun ada, tarifnya sangat mahal.
Oleh karena itu, Sami Hamdi mengungkapkan bahwa Saudi dan Turki telah berencana untuk membangun jalur darat yaitu rel kereta api dari Pelabuha Fuad yang ada di Basra atau Irak menuju Turki.
Dua Poin Penting yang Harus Jadi Sorotan
Sami Hamdi menjelaskan, setidaknya ada dua poin penting yang harus jadi sorotan dalam peristiwa serangan Houti di Laut Merah.
“Poin paling penting untuk disorot ada dua hal. Pertama, bahwa AS telah mengumumkan ini adalah percobaan untuk mempersiapkan koalisi lebih dari 20 negara. Sayangnya, sejak persiapan koalisi ini, malah Prancis menarik diri, Spanyol, serta Australia,” jelasnya.
Sehingga negra-negata lainnya, bahkan Saudi Arabia dan UEA tidak berminat untuk bergabung di koalisi ini.
Negara-negara tersebut, yaitu Barat, seharusnya menyadari bahwa mereka adalah salah satu yang j memberikan efek buruk dengan serangan yang terjadi di Laut Merah.
Tentu saja negara-negara Barat memiliki alasan-alasan atau dugaan atas serangan yang diakukan oleh Houti. Serta negara-negara tersebutlah hakikatnya yang menimbulkan kerusakan di Yaman.
“Saya ingin katakan meskipun berat, mereka jugalah yang membuat keruskaan di Yaman. Dan mereka sekarang dalam peperangan ketujuh untuk mengembangkan hegemoni bagi keluarga terpilih yang akan memimpin Yaman. Karena mereka percaya, hanya keluarga yang memiliki sebuah kekuatan untuk mengatur Yaman,” sebut Sami Hamdi.
Poin kedua selanjutnya kata Konsultan Perdagangan Korporat itu adalah, bahwa serangan yang dilakukan oleh Yaman sebenarnya kecil. Hanya saja, dampak yang diberikan tidak bisa dipungkiri mampu melemahkan nilai penting AS sebagai juru kunci kemanan global.
“Karena serangan Houti telah membentuk dan memberikan sebuah tekanan yang signifikan terhadap Israel. Misalnya sajakan sudah terjadi pengurangan yang signifikan kapal-kapal yang tiba di pelabuhan–pelabuhan Israel. Karena mereka selalu melalui terusan Suez. Dan kini, AS mencoba dengan kemampuannya terus memaksakan diri sebagai juru kunci dalam tatanan global,” bebernya lagi.
Houti Telah Tunjukkan Bukti Kelemahan AS dalam Mengendalikan Opini Dunia di Belakangnya
Pada dasarnya, serangan milisi Houti telah menunjukkan bukti kelemahan AS dalam mengendalikan opini dunia di belakangnya.
“Serangan milisi Houti telah menunjukkan sesuatu, yaitu bukti kelemahan AS dalam mengendalikan opini dunia di belakangnya,” Sami lanjutkan.
Namun demikian, AS tetap merasa mampu mengendalikan opini publik yang berlawanan tersebut karena menganggap keberhasilannya dalam menginvasi Afghanistan dan Irak.
Ketidakmampuan AS dalam mengamankan kelompok milisi di Utara Yaman yang menjatuhkan serangan dan penembakan roket-roket di Laut Merah, secara umum telah menurunkan pamor AS dan tidak seharusnya mmemaksakan diri untuk memimpin jalan dunia. Seperti lemahnya pamor Macron yang dipertontonkan kepada dunia karena hanya mampu mengandalkan NATO. []M. Siregar.
0 Komentar