Perkataan Zulkifli Hasan soal Amin dan Atahiyat, Itu Menistakan Agama
MutiaraUmat.com -- Menteri Perdagangan sekaligus ketua umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menyinggung bacaan akhir surah Al-Fatihah (ucapan aamiin) dan mengancungkan dua telunjuk saat atahiyat, Direktur Siyasah Institute Ustaz Iwan Januar menilai itu menistakan agama.
“Jadi apa yang disampaikan oleh Zulhas di dalam pidato tersebut, itu sudah merupakan kategori menistakan agama,” tegasnya di acara Kabar Petang Live dengan tema Kelakar Zulkifli Hasan Soal Sholat Tuai Polemik, di kanal YouTube Khilafah News, Rabu (20/12/2023).
Menurut Ustaz Iwan, kalau yang diceritakan Zulhas itu adalah fiksi, maka itu termasuk berita bohong, Bohong dalam pandangan agama Islam merupakan dosa. Ia melanjutkan, para sahabat seperti Abdullah bin Mas’ud mengatakan, bahwasanya sesungguhnya berdusta atau berbohong itu tidak boleh, baik dalam keadaan serius ataupun bercanda.
“Jadi ini yang harus dipahami oleh kita kaum Muslim, bahwa bohong itu dalam konteks serius atau bercanda itu hukumnya adalah haram tidak boleh,” ujarnya.
Kemudian terkait tentang sholat yang disampaikan oleh Zulhas di dalam pidatonya, menurut Ustaz Iwan, itu sudah kategorinya memang sudah melakukan penistaan, pelecehan terhadap hukum-hukum sholat.
“Menjadikan hukum sholat itu sebagai bahan candaan, dikatakan kalau sampai tasyadu bukan lagi satu jari tapi dua jari, kalau setelah Al fatihah tidak mengucapkan kata Amiin, ini sudah menjadikan ajaran Islam itu sholat sebagai bahan candaan,” terangnya.
Ustaz Iwan menjelaskan, dalam Al-Qur’an Surah at-Taubah ayat 65 Allah swt sudah mengingatkan kepada kaum Muslim tentang orang-orang yang menjadikan agama sebagai bahan candaan. “Dan jika kamu tanyakan kepada mereka, niscaya mereka akan menjawab, “Sesungguhnya kami hanya bersenda gurau dan bermain-main saja.” Katakanlah, “Mengapa kepada Allah, dan ayat-ayat-Nya serta Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?”
Menurutnya, kata Istihza’a berarti bisa memperolok-olok, menghina dan mencela, dengan cara bercanda menjadikan agama sebagai konten candaan atau secara serius. ia menekankan, tidak boleh menjadikan ajaran Islam, ayat-ayat Allah apalagi masalah sholat yang sudah jelas hukum-hukumnya dijadikan bahan candaan.
“Kalau kita sholat selesai Al-fatihah bacanya amin tidak ada kaitan dengan masalah Capres. Inilah kemudian orang-orang yang mereka tidak mau katanya menjadikan agama sebagai komoditas politik, tapi faktanya mereka kemudian menjadikan agama sebagai bahan candaan komoditas politik,” pungkasnya. [] Asla La Asamu
0 Komentar