Doni Riw: Islam Itu Beyond Agama dan Ideologi
MutiaraUmat.com -- Influencer Dakwah Doni Riwayanto mengatakan Islam membahas apa pun dalam segala aspek kehidupan karena Islam itu beyond (melebihi) agama, beyond ideologi.
"Islam itu beyond agama, beyond ideologi. Biasanya agama itu membahas tentang akidah, ibadah, akhlak, makanan, dan pakaian. Sementara ideologi itu membahas tentang sistem pemerintahan, sistem ekonomi dan sebagainya. Kalau Islam membahas semuanya. Islam itu beyond agama dan ideologi," ungkapnya dalam program NGOPI (Ngobrol Politik Pagi Hari): Generasi Muda dan Politik, Harus Bagaimana? di YouTube Peradaban Islam ID pada Ahad (9/11/2023).
Menurutnya, anak-anak muda saat ini mungkin punya anggapan mempelajari Islam tidaklah keren dan tidak ngetren.
"Persoalannya bukan ngetren gak ngetren. Ini persoalannya antara hak dan batil.
Bisikan itu tidak ngetren, itu jelas sekali bisikan setan untuk membuat orang menjauh dari Islam," tegasnya.
Karenanya, pria pemilik akun Instagram @doniriw ini berpesan untuk anak-anak muda yang mengaku punya pemikiran terbuka agar mengenal dan mempelajari Islam lebih dalam lagi.
"Teman-teman muda, saya sarankan kalau panjenengan semua itu memang orang-orang yang open mind, tidak terpengaruh oleh apa pun dan sebagainya, coba deh jangan terpengaruh oleh suara-suara miring tentang Islam, termasuk jangan terpengaruh oleh suara setan yang mendeskreditkan Islam. Coba deh pelajari dulu lah, coba diskusi dulu. Nanti kalian semua pasti akan mendapatkan sesuatu yang luar biasa dari Islam ini. Selama kalian ini memang jujur, betul-betul open mind, jangan sok-sok an open mind, tetapi realitasnya tidak open mind. Kalau kalian masih menolak Islam, hanya karena gara gara dideskriditkan tidak menarik, artinya kalian itu sebetulnya belum open minded," jelasnya.
Anak Muda Cendrung ke Pemikiran Kiri
Ia menyayangkan dalam banyak forum diskusi, anak muda Muslim cendrung manggandrungi pemikiran kiri dalam mencari solusi problematika kehidupan.
"Misalnya ya, teman-teman muda yang saat ini sedang gandrung sama kiri (Sosialis) itu kan berarti akan mencari solusi dari jalan baru, jalan alternatif yang itu digagas oleh orang-orang Sosialis. Sosialis terlahir dari Karl Marx yang kemudian dilanjutkan oleh Neo-Marxisme (Marx yang tidak politis, Marx yang akademis). Sekarang persoalannya begini, benarkah solusi yang ditawarkan Sosialis yang digagas oleh Marx kemudian penerusnya itu bisa memberi solusi real untuk persoalan kehidupan kita? Gambaran simpelnya begitu," ungkapnya.
Ia pun menambahkan, adalah hal yang tidak make sense ketika kita mencari solusi pada tahun 2023, tetapi merujuk pada gagasan orang (Marx) yang hidup tahun 1800 an dan para penerusnya itu termasuk Tan Malaka salah satu tokoh Indonesia yang pemikirannya terpengaruh Marxisme.
Lebih lanjut ia menilai, realitas dulu dan hari ini pun berbeda dan berkembang luar biasa, karenanya ia pun membeberkan ide yang benar-benar solutif untuk kehidupan.
"Saya kasih tahu rahasianya. Kita itu harus mengambil solusi dari Dzat yang menciptakan kehidupan ini. Karena Dzat yang menciptakan kehidupan kita itu mengetahui masa lalu, masa kini, dan masa depan. Maka, solusi yang diberikan oleh Sang Pencipta sudah pasti kompatibel dengan zaman apa pun. Solusi yang di tawarkan Karl Marx, Sosialis Kiri its oke lah, boleh jadi di dalam beberapa poin kompatibel dengan zamannya, tetapi kompatibel kah dengan zaman hari ini? Realitasnya Cina saja memodifikasi untuk bisa kompatibel dengan zaman ini," paparnya.
Dengan demikian, untuk mencari solusi dan memecahkan problematika, ia menyarankan untuk pemuda mengambil peran dalam urusan politik, karena hanya dengan berpolitik bisa menyolusi apa pun terkait urusan publik, terlebih politik dalam Islam adalah mengurusi urusan umat.
"Maka sebenarnya konyol sekali ketika kita itu mengambil solusi dari ideologi yang dilahirkan manusia yang manusia itu terbatas kemampuannya," pungkasnya. []Tenira
0 Komentar